Friday, January 22, 2010

Susu adalah Susu, Jus adalah Jus


Beberapa tahun terakhir ini aku rasa banyak perkembangan yang terjadi di dunia per-"Makanan" di Indonesia. Salah satu di antaranya adalah masalah Susu. Disini aku hanya sedikit menyampaikan "ngelu"ku tentang Susu Sapi Vs Kedelai Cair.

Susu sapi adalah cairan yang di hasilkan oleh Glandulla mamae/kelenjar susu dari ternak bernama Sapi, umumnya berwarna putih dan mengandung banyak nutrisi yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Karena itu kegiatan minum susu (sapi) sangat di anjurkan bagi anak-anak dan dewasa. Jenis cairan yang sama dan di hasilkan oleh kelenjar susu dari jenis hewan misalnya Kambing, Unta, Kerbau, Kuda dan hewan-hewan lain juga di sebut dengan Susu, (di ikuti dengan nama hewan penghasil komoditi tersebut).

Saat ini banyak diberitakan bahwa ada makanan lain yang bukan berasal hasil dari sekresi kelenjar susu yang ikut-ikutan di namai dengan Susu, antara lain Susu Kedelai, Susu Jagung, Susu Beras, dan lain-lain.
Aku sebagai alumni Peternakan Unibraw tentu saja menjadi prihatin atas penamaan ini. Sebagai mantan mahasiswa peternakan tentunya aku membela nama peternakan (di larang iri dan cemburu...!!). Jadi dalam tulisan berikut aku akan lebih mengedepankan dan membela nama SUSU terutama SUSU SAPI.

Sebenarnya masih banyak jenis-jenis Susu Hewani lain, misalnya Susu Kambing, Susu Kerbau, Susu Unta dll. Lalu mengapa SUSU SAPI...? Karena sebagian besar pe-minum susu di dunia mengkonsumsi Susu Sapi, sehingga Susu Sapi ini paling besar di hasilkan oleh para peternak di banding Susu-susu lainnya.

Kembali ke produk non hewani yang diberi embel-embel Susu dan kali ini tersangka utamanya adalah Susu Kedelai. Mengapa...? Karena setahuku produk inilah yang paling banyak di produksi oleh industri dan rumah tangga, dan paling banyak di rekomendasikan untuk menggantikan Susu Hewani.


Aku ga setuju apabila cairan hasil ekstraksi atau penggilingan Kedelai di sebut Susu. Ini namanya Anarkis...!! Menurutku kata Susu dari dulu sudah menjadi Trade Mark-nya Cairan Putih yang dihasilkan oleh Kelenjar Susu dari Hewan (kalo menurutmu Manusia termasuk dalam Species Hewan silahkan ^_^).
Tiba-tiba ketika manusia menghasilkan Cairan Putih yang berasal dari Kedelai ikut juga di beri label "Susu" hanya karena mirip. Wah ini namanya merampok kata-kata yang sudah menjadi tradisi selama ribuan tahun...!! (hiperbolic words detected...^_^)

Aku lebih setuju apabila cairan hasil penggilingan Kedelai disebut dengan Cairan Kedelai atau Jus Kedelai. Karena cairan ini tidak di hasilkan oleh sebuah pabrik alami yang di sebut dengan "Kelenjar".
Aku juga ga setuju jika Jus Kedelai ini dianggap dapat menggantikan Susu Sapi.
Jauuuh bangeeet broo...!!!
Kalo aku analogikan misalnya anak kamu umur 0,1 th - 2 th, kamu kasih ASI (Air Susu Ibu) lalu mulai umur 2 th ke atas kamu sapih dan kamu ganti dengan AS..S (Air Susu Sapi ^_^)... Lalu apakah kamu akan menyebut bahwa anakmu umur 1 th sebagai anak ibunya, lalu ketika umur 2,5th sebagai anak Sapinya ...??
("Alergi, Jaka Sembung pake Giok = Analogi, Ga Nyambung book..." wakakaka ^_^)

Ini neh alasanku (pake English biar rada keren ^_^)
Kelemahan dari segi nutrisi Jus Kedelai:
1. One serving of soy milk only contains about half the phosphorus as a serving of cow milk.
2. Soy milk contains about 60% less riboflavin than cow’s milk.
3. Natural soy milk does not contain much calcium. In general, 100 grams of soy milk contains 4 mg of calcium.
4. Cow Milk ingridient contain much more complete Amino Acid than soy milk.
5. Much more...etc.

Kerugian dari Jus Kedelai adalah :
1. The main concern about soy formula is that it contains high levels of phytoestrogens -- estrogen-like substances found in some plants. People who are worried about soy formula fear that these substances could interfere with a child's development and even cause early puberty, thyroid problems, breast development in male children, or other difficulties.
2. Soy formulas, which contain plant proteins and glucose or sucrose (rather than lactose), have changed greatly since they were first introduced. In the past, they included soy flour, which led to diarrhea, excess gas, and fussiness.
3. Research has demonstrated that men who drink two servings of soy milk every day are 70% less likely to develop prostate cancer.
4. Much more...etc.

Kata lain : Sama Ga SUSU dengan JUS...??? (jawab yg benar, atau ....#@*&.... ^_^)

Nah itu aja sekelumit kisah "ngelu" yang aku ekstrak dari kepalaku hari ini, ga usah banyak-banyak, cape nulis dan bacanya, semoga kita dapat bertemu di edisi "ngelu" mendatang ^_^

(Kalo masih ga ngerti silahkan tanya pada dukun terdekat...!!)

No comments:

Post a Comment

 

2009 · - Ngelu Mode is On - | Template by TNB