Director of Developer Platform Marketing, Brian Goldfarb, and Adobe's Director of Technology Strategy, Anup Murarka, recently participated in an interview together about their competing rich web formats and what the future holds. Currently, Microsoft's Silverlight and Adobe's Flash both are well entrenched, with a legion of developers sitting on each side of the fence. However, Microsoft and Adobe are both warily eyeing HTML5, an open standard that could unravel support for their proprietary platforms.
Dalam struktur web telah di kenal adanya komponen yang dapat menghadirkan suara, video dan fitur-fitur interaktif lain, yang memungkinkan web sekarang lebih dinamis dan menarik untuk di nikmati. Komponen ini dapat di sebut sebagai multimedia platformnya website atau juga sering disebut sebagai Rich Media Application. Ada 2 jenis program yang menjalankan komponen ini yang telah di kenal luas oleh para pengguna web di seluruh dunia, yaitu Adobe Flash dan Microsoft Silverlight. Sebetulnya masih ada jenis program lain, namun yang paling terkenal adalah 2 jenis tersebut.
Adobe Flash lebih dahulu dikenalkan kepada pengguna internet, melalui Macromedia Flash. Setelah Macromedia di akuisisi oleh Adobe, maka pengembangan selanjutnya menjadi Adobe Flash. Sementara Microsoft Silverlight termasuk menjadi pemain baru dalam komponen ini.
Adobe Flash dan Microsoft Silverlight di butuhkan sebagai player dalam browser untuk menjalankan aplikasi interaktif tersebut. Mereka menjadi saingan untuk menjadi pemain utama dalam multimedia platform web site. Sekarang mereka melirik pada teknologi baru HTML 5 yang dapat menjadi Standart Terbuka untuk menjadi pendukung aplikasi platform yang terbaik.
Microsoft mengklaim bahwa Silverlight mereka telah di gunakan oleh 45% pengguna website di seluruh dunia. Sedangkan Adobe Flash dengan keunggulan sebagai pemain lama telah digunakan oleh 98% pengguna website di seluruh dunia.
Microsoft Silverlight dengan dukungan langsung sebagai platform dalam Microsoft Windows, walaupun berdiri sendiri sebagai aplikasi terpisah, di dukung oleh lebih dari 500.000 developer. Sedangkan sudah tentu bahwa Adobe Flash memiliki jumlah pengembang lebih besar dari Microsoft Silverlight sehingga tidak dapat di tentukan angka pastinya.
Microsoft berupaya untuk mengembangkan Silverlight agar lebih "mudah" di gunakan untuk tipe artistik dengan menggunakan fitur Expression creative development. Ditambah lagi keuntungan dari Microsoft .NET environtment yang telah di kenal luas oleh para Developer. Meskipun adanya kekurangan dengan tidak di dukungnya fitur ini di lingkungan Mac, dimana Adobe Tools telah diterima di lingkungan tersebut.
Perkembangan terbaru dalam dunia WWW, adalah di kenalkannya HTML 5 sebagai standar baru dalam format World Wide Web, untuk menggantikan HTM 4.01, XHTML 1.0 dan DOM Level 2 HTML. Dalam HTML 5 ini telah di kurangi ketergantungan akan program Plug-in Rich Internet Media Application seperti Adobe Flash dan Microsoft Silverlight. Hal ini lah yang menjadi perhatian utama pengembang keduanya dalam persaingan selanjutnya dalam usaha menguasai pasar World Wide Web.
Mari kita tunggu kehadiran HTML 5 akankah memberi hasil signifikan dalam memberikan "wajah baru" dalam Dunia Maya kita. Ataukah Adobe dan Microsoft akan mengeluarkan platform baru untuk memberikan hasil yang lebih baik untuk mendongkrak popularitas pengembangan produk-produk mereka.
Bahan bacaan:
www dot wikipedia dot org
www dot microsoft dot com
www dot adobe dot com
www dot dailytech dot com
Monday, March 8, 2010
Adobe Flash Vs Microsoft Silverlight
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment